Kamis, 30 Juli 2009

celaku 12 wa'ai indonesia bahutang pulang*

JAKARTA–Indonesia berutang lagi ke Bank Dunia. Untuk membangun saluran air dan sanitasi di sejumlah kota, Indonesia berutang sebesar 23,56 juta dolar AS.

Dalam siaran pers Bank Dunia, Rabu (29/7), disebutkan utang proyek ini jatuh tempo 24,5 tahun yang akan datang. Adapun masa tenggang selama sembilan tahun.

Tujuan utang adalah meningkatkan akses masyarakat untuk memperoleh air bersih. Sejumlah kota yang dibidik adalah Bogor, Kabupaten Kapuas, dan Kabupaten Muara Enim.

Pemerintah memperbolehkan Bank Dunia bekerja sama dengan Perusahaan Daerah Air Minum setempat untuk pengerjaan proyeknya.

Di Bogor, skema utangnya adalah 85 persen pembiayaan proyek dari Bank Dunia. Sementara di Kapuas dan Muara Enim, 100 persen dibiayai Bank Dunia.

Kucuran utang untuk Bogor sebesar 10.95 juta dolar AS, untuk Kapuas 5,65 juta dolar AS, dan untuk Muara Enim 14.58 juta dolar AS. “Kami bertujuan meningkatkan produksi dan penjualan air, sehingga meningkatkan pendapatan dan membuat PDAM menjadi swasembada secara keuangan,” demikian siaran pers.

Bank Dunia mengklaim, pada akhir proyek, akan ada 62 ribu sambungan air untuk rumah tangga baru diperkirakan terpasang yang akan bermanfaat bagi sekitar 310 ribu orang.

* dari hizbut-tahrir.or.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar