Sabtu, 06 Maret 2010

AGENDA OBAMA UNTUK INDONESIA (OBAMA BAK HIV/AIDS)

Rencana kedatangan obama ke tanah air pada tanggal 20,21,22 Maret ini, ternyata masih belum menyita perhatian masyarakat yang seakan masih enggan berpaling dari isu Century Gate dan isu perpecahan koalisi di parlemen pasca berakhirnya hak angket terhadap Bank Century.
Padahal kedatangan obama presiden kulit hitam pertama United states Of America (amerika serikat) ke negara Indonesia akan membawa agenda yang luar biasa bagi negara indonesia,
Kenapa luar biasa karena obama datang atas nama kepentingan negara. Tapi jangan lupa Amerika Serikat ada karena perusahaan (sebut saja negara kapitalis) jika perusahaan-perusahaan dibelakangnya bergolak dan limbung maka amerika serikat pasti limbung juga, apa lagi amerika serikat akan datang dalam keadaan haus dan ”compang-camping” setelah diterpa badai ekonomi yang terbesar selama dekade terakhir,
Indonesia memang negara kaya raya terlebih lagi bak ”gadis manis, cantik serta molek” yang membuat siapa saja pasti tertarik dan ingin memiliki, tak terkecuali amerika serikat sang negara kapitalis. Sang presiden obama ingin memastikan preport dalam keadaan aman dan terkendali, Epson mobil tetap berjalan sesuai yang dingginkan, serta proyek-proyek ekonomi dapat berjalan sesuai rencana.
Tidak hanya di bidang ekonomi ”glod” yang menjadi titik sentral mengapa amerika harus datang ke indonesia, tetapi misi glory dan gospel gaya baru juga dilancarkan. Glory, untuk memastikan kekayaan indonesia dapat dengan mudah ”dirampok” maka amerika harus memastikan perampokan itu harus mendapatkan legalitas dari pemerintah indonesia sendiri, yakni dengan memegang sistem pemerintahan dan permodalan sehingga organ pemerintahan tidak lebih dari antek amerika. Akibatnya proses pengerokan sumber daya alam indonesia dengan mudah dilakukan bak truk yang masuk jalan bebas hambatan, Cuma bayar tol dan bayar keamanan beres perkara..!
Lalu pertanyaan kita, apakah misi gospel masih berjalan?. Jawabnya masih. Gospel hal ini ialah dalam arti berupa pengajaran tentang pemikiran akan kebebasan sebebas-bebasnya, semata-mata kedaulatan hanya rakyat (law in book) tetapi dalam law in action adalah kedaulatan semata-mata milik pemodal yang ditipukan kepada negari-negeri muslim -termasuk indonesia-. Dengan pemikiran yang dikembangkan oleh Barat -amerika Serikat-, maka senantiasa bangsa ini tidak akan pernah mandiri.
Kondisi ini kemudian dipertegas oleh pernyataan presiden Indonesia SBY”..kita akan melakukan kerja sama dalam hal pendidikan, industry, politik, sosial budaya, serta perekonomian baik permodalan dan investasi (Overseas Private Investment Corporation) yang kita duduk sama rendah, berdiri sama tinggi dengan mereka (amerika serikat)”. Tapi apakah kita akan sama tinggi dengan mereka dan sama rendah. Jawabnya duduknya mereka rendah kita alasnya, berdirinya mereka tinggi sambil menarik tali di leher kita.
Masyarakat Indonesia secara umum, penduduk kalimantan selatan, warga banjarmasin seharusnya tidak hanya menolak kedatangan obama dalam kondisi apapun. Tetapi juga anti terhadap kebijakan Amerika Serikat. Yang mana fakta pasti merugikan negara dan warga negara. Terlebih lagi Amerika Serikat sendiri sudah banyak menumpahkan darah kaum muslim.